1 Mei 2016

ASKEP PERFORASI MEBRAN TYMPANI



ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “A“ DENGAN GANGGUAN SISTEM
 SENSORI PERSEPSI “PERFORASI MEMBRAN TYMPANI”
 DI POLI THTRSU ANDI MAKKASAU TIPE B
PARE-PARE





OLEH :
KELOMPOK 4 :
1.      MUAZ
2.      FAHTIAR ADAM
3.      KASTURI
4.      SURIANA R.
5.      NURHIDAYAH
6.      RIRIS DARIANTI


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP
TA. 2016/2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan “Asuhan Keperawatan Perforasi Membran Timpani” susai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun penulisan asuhan keperawatan ini dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah “Sistem Sensori Persepi”.
Asuhan keperawatan ini dibuat untuk melatih mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya, dan didalam pembuatan asuhan keperawatan ini kami dapat mempelajari dan mengetahui bagaimana cara atau menyikapi tentang masalah-masalah kesehatan pada kehidupan kita yang biasa saja timbul berbagai macam tanda-tanda atau gejala-gjala penyakit pada umumnya.
Atas tersusunnya asuhan keperawatan ini, kami  berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami dalam penulisan asuhan keperawatan ini sampai selesai.
Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, guna kesempurnaan dalam penulisan asuhan keperawatan ini.
Demikian sebuah pengantar dari kami, dan kami sangat berharap nantinya asuhan keperawatan ini bermanfaat bagi para pembaca.



Baranti,   April 2016

                                                                                                            Kelompok 4





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................        i
DAFTAR ISI.....................................................................................................        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................................        1
B.     Rumusan Masalah...............................................................................................        2
C.     Tujuan.................................................................................................................        2
BAB II  ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERFORASI MEMBRAN TYMPANI
A.    Pengkajian...........................................................................................................      6
B.     Diagnosa Keperawatan.......................................................................................      11
C.     Intervensi............................................................................................................      12
D.    Implementasi.......................................................................................................      13
E.     Evaluasi...............................................................................................................      13
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................................................................      15
B.     Saran...................................................................................................................      15
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perforasi membran timpani biasanya disebabkan oleh trauma atau infeksi. Sumber trauma meliputi fraktur tulang tengkorak,cedera ledakan, atau hantaman keras pada telinga. Infeksi kronik telinga tengah tidak hanya mengakibatkan kerusakan membran timpani tetapi juga dapat menghancurkan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid. Sebelum penemuan antibiotika, infeksi mastoid merupakan infeksi yang mengancam jiwa. Sekarang, penggunaan antibiotika yang bijaksana pada otitis media akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens akut menjadi jarang. Kebanyakan kasus mastoid akut sekarang ditemukan pada pasien yang tidak mendapatkan perawatan telinga yang tidak memadai dan mengalami infeksi telinga yang tidak ditangani. Selain itu untuk kasus dengan penanganan yang terlambat dapat menyebabkan berbagai masalah yang membahayakan diantaranya paralis nervus fasialis, kehilangan pendengaran sensorineural dan atau gangguan keseimbangan ( akibat erosi telinga dalam ) dan abses otak. ( Suzanne C. Smeltze, 2001)
Fenomena inilah yang menarik kami untuk mengadakan penyusunan makalah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Dengan  Gangguan Sistem Pendengaran Akibat Otitis Media Kronis ” dengan harapan karya ini dapat dipakai untuk mengetahui tentang otitis media kronis lebih lanjut.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana cara melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan Perforasi membran tympani?
C.    Tujuan
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan perforasi mebran tympani.


BAB II
TINJAUAN KASUS

Tn. “ A “, berusia 50 tahun didampingi istri ke Poli THT RSU Andi Makkasau dengan keluhan utama keluar cairan dari telinga kanan. Sebelum keluar cairan dari telinga kanan, klien membersihkan telinga dengan menggunakan peniti karena telinga terasa gatal dan sakit. Hingga klien merasa ada cairan berwarna kekuningan yang keluar dari telinga kanan. Selain itu klien juga mengeluh, pendengaran berkurang sejak keluarnya cairan dari telinga kanan.
Karena khawatir dengan kondisinya klien memeriksakan telinganya di Poli THT RSU Andi Makkasau Pare-pare pada tanggal 11 Januari 2016.



ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. “A“ DENGAN GANGGUANSISTEM
 SENSORI PERSEPSI “PERFORASI MEMBRAN TYMPANI”
 DI POLI THTRSU ANDI MAKKASAU TIPE B
PARE-PARE
No. RM                                                     : 350116
Ruangan                                                  : Poli THT
Tgl Pengkajian : 11 Januari 2016
I.       PENGKAJIAN
A.    Data Umum
a.   Identitas Klien
Nama                                          :    Tn. “ A
Umur                                          :    50 th
Tempat/Tgl lahir                         :    Pare-pare / 04 Januari 1980
Jenis kelamin                              :    Laki-laki
Status perkawinan                      :    Kawin
Agama                                        :    Islam
Suku/Bangsa                              :    Bugis / Indonesia
Pekerjaan                                    :    Pedagang
Alamat                                       :    Pangkajene
Sumber informasi                       :    Istri
b.   Identitas Penanggung Jawab
Nama                                          :    Ny. “L”
Umur                                          :    33 th
Pekerjaan                                    :    Pedagang
Alamat                                       :    Pangkajene
Agama                                        :    Islam
Hub. dgn klien                           :    Istri
B.     Riwayat Kesehatan Saat Ini
1.      Keluhan Utama
Keluar cairan dari telinga kanan
2.      Keluhan saat ini
Klien mengatakan keluar cairan berwarna kekuningan pada telinga kanan dan klien merasa pendengaran berkurang.
C.    Riwayat Keperawatan         
a.       Riwayat keperawatan sekarang
            Sebelum keluar cairan dari telinga kanan, klien membersihkan telinga dengan menggunakan peniti karena telinga terasa gatal dan sakit. Hingga klien merasa ada cairan berwarna kekuningan yang keluar dari telinga kanan. Selain itu klien juga mengeluh, pendengaran berkurang sejak keluarnya cairan dari telinga kanan.
Karena khawatir dengan kondisinya klien memeriksakan telinganya di Poli THT RSU Andi Makkasau Pare-pare pada tanggal 11 Januari 2016.
b.      Riwayat keperawatan dahulu
                  Klien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti ini. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung dan paru-paru.
c.       Riwayat keperawatan keluarga
                                    Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan dan menular.
D.    Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga klien yang memiliki keluhan dan riwayat penyakit yang sama dengan klien.
E.     Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual
1.      Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan saat ini :
ü  Klien merasa malu dengan kondisi yang dialami saat ini.
Harapan setelah perawatan  : 
ü  Klien berharap setelah perawatan / pengobatan fungsi pendengarannya dapat pulih kembali.
2.      Rentang perhatian       : Kurang baik.
ü  Klien nampak berulang kali tanya jika ditanya
ü  Nampak wajah klien tidak memperhatikan jika ditanya
ü  Klien nampak malu saat diperiksa dan ditanya penyebab penyakitnya
3.      Hubungan / komunikasi
a.       Tempat Tinggal.
(     ) Sendiri
(  Ö ) Bersama, yaitu :  istri dan anak
b.      Bicara
(  Ö  )  Jelas                                          Bahasa Utama : Indonesia
(  Ö  ) Relevan
(  Ö  ) Mampu mengekspresikan                      Bahasa Daerah : Bugis.
(  Ö  ) Kurang mampu mengerti orang lain
c.       Kehidupan Keluarga.
·      Adat istiadat yang dianut                   : Bugis..
·      Pola komunikasi                                  : Kurang baik
4.      Pertahanan koping
a.       Pengambilan keputusan.
(       ) Sendiri
(  Ö   ) Dibantu orang lain : istri
b.      Yang ingin dirubah dari kehidupan : Kondisi sakit.
c.       Yang dilakukan jika stres  :
(    ) Pemecahan                                   (    ) Makan
(    ) Tidur                                            (    ) Makan obat
(    ) Cari pertolongan                         
(    ) Lain (diam/marah/dll) :
5.      Sistem nilai dan kepercayaan.
a.       Siapa atau apa sumber kekuatan :  Allah SWT dan keluarga
b.      Apakah Agama dan Kepercayan penting bagi klien   (  Ö   ) Ya     (    ) Tidak
c.       Kegiatan agama yang dilakukan (macam dan frekuensi) : sholat 5 waktu, puasa.
d.      Kegiatan agama/kepercayaan yang dilaksanakan : Sholat 5 waktu
6.      Tingkat perkembangan.
·         Usia : 36 tahun                                   
·         Karakteristik : Dewasa akhir (36-45 thn)
F.     Pemeriksaan Fisik 
Keadaan umum                      
a.       Tingkat kesadaran       : Composmentis
b.      Tanda-tanda vital        :
TD       : 130/90 mmHg
S          : 37°C
 N        :88 x/menit     
RR       : 20 x/menit
c.       Kepala                         : Mesochepal, rambut hitam, bersih, pendek, rapih
d.      Mata                            : Simetris kanan dan kiri
e.                                                                                  Telinga                                    :            Simetris kiri dan kanan, ada cairan berwarna kekuningan pada telinga kanan (+), serumen (+)
f.       Mulut                          : Tidak ada stomatitis, caries pada gigi (-)
g.      Hidung            : Tidak ada sekret
h.      Leher                           : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
i.        Dada                           :          
                                          -                 Paru       :            I     :           Simetris kanan dan kiri
                                                               P                      :     Fremitus raba kanan =  kiri
                                                               P                      :     Sonor
                                                               A                     :     Vesikuler
                                          -                 Jantung :             I     :           IC tidak tampak
                                                               P                      :     IC kuat angkat
                                                               P                      :     Batas jantung tidak melebar
                                                               A                     :     Bunyi jantung I, II reguler
                                          -                 Abdomen :         I     :           Tidak ada lesi
                                                               A                     :     Peristaltik usus 12 x/menit
                                                               P                      :     Tidak ada nyeri tekan
                                                               P                      :     Tympani
k.                                       Ekstremitas                          :     Tidak ada cyanosis, pergerakan bebas atas, bawah
G.    Penatalaksanaan Medis
a.       Cepro 2 x 500 mg
b.      Methyl prod 2 x 500 mg
c.       Cholapenikol 3 x 1
d.      Amoxcilin 3 x 1


PATHWAY PERFORASI MEMRAN TYMPANI
Mikroorganisme
â
Lubang telinga tengah
â
Menimbulkan peradangan
â
Timbul otore, secara terus menerus
â
Infeksi
Perawatan diri yang salah
â
Radang pada telinga
â
Penurunan syaraf pendengaran
â
Gangguan fungsi pendengaran
OMA
â
OMSK
â
 


Gangguan harga diri rendah
 









DATA FOKUS
a.   Data subyektif :
1)      Klien mengatakan telinga kanan keluar cairan berwarna kekuningan
2)      Klien mengatakan pendengarannya berkurang
3)      Klien mengatakan merasa malu dengan penyakitnya
b.   Data obyektif :
1)      Terlihat ada cairan berwarna kekuningan di telinga kanan
2)      Klien nampak berulang kali tanya, jika ditanya
3)      Klien nampak malu saat diperiksa dan ditanya penyebab penyakitnya
4)      Nampak ada serumen pada telinga kanan
5)      Nampak wajah klien tidak memperhatikan jika ditanya

NALISA DATA
No
Data
Etiologi
Problem
1.
DS : Klien mengatakan telinga kanan keluar cairan berwarna kekuning-kuningan
DO:  Terlihat ada cairan berwarna kekuningan pada telinga kanan, serumen (+)
Masuknya mikroorganisme
Infeksi
2.
DS : Klien mengatakan pendengarannya berkurang
DO:  Klien nampak berulang kali tanya jika ditanya
         Tampak wajah klien tidak memperhatikan jika ditanya
Gangguan telinga dalam
Gangguan persepsi sensori pendengaran
3.
DS : Klien mengatakan malu dengan penyakitnya
DO:  Klien nampak malu saat diperiksa dan ditanya penyebab penyakitnya
Penyakit OMSK
Gangguan harga diri rendah


II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme.
2.      Gangguan fungsi pendengaran berhubungan dengan adanya otore.
3.      Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan penyakit OMSK.


III. INTERVENSI KEPERAWATAN
1.   Dx. I
Tujuan :     Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam infeksi hilang.
KH             :                             a.   Infeksi hilang
                                           b.  Klien tampak tenang
                                                 c. Telinga bersih tidak ada otore
Intervensi :
a.         Kaji adanya infeksi
b.         Lakukan aseptik
c.         Kaji keadaan umum dan tanda-tanda vital
d.        Lakukan irigasi telinga
e.         Kolaborasi dalam pemberian antibiotik 
2.   Dx. II
Tujuan          :                          Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam pendengaran baik atau normal.
KH               :                          a.        Klien nampak senang
                                                b.        Klien nampak rileks
                                                c.        Pendengaran baik ataunormal
Intervensi :
a.         Kaji tingkat kerusakan pendengaran
b.         Berikan cara komunikasi yang jelas
c.         Lakukan pemeriksaan telinga
d.        Kolaborasi dalam pemasangan alat bantu telinga
3.   Dx. III
Tujuan :     Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam menyatakan pemahaman akan perubahan dan penerimaan terhadap diri sendiri.
KH               :                       Klien menerima keadaannya saat ini.
Intervensi :
a.         Kaji tingkat perasaan penerimaan keadaan klien.
b.         Dorong dan beri dukungan dalam perawatan
c.         Bantu klien dalam mengatasi perubahan
d.        Kolaborasi dengan psikiatri dalam program pengobatan
IV. IMPLEMENTASI 
Tanggal,
Hari, Jam
Dx
Implementasi
Respon Klien
Ttd
Senin
11-01-2016
09.00
I

II


I
-   Mengkaji adanya infeksi
-   Melakukan pemeriksaan pada telinga
-   Melakukan irigasi pada telinga
Telinga kanan nampak ada otore
Klien kooperatif


Klien kooperatif

09.05
III
-   Mengkaji tingkat perasaan klien
Klien nampak malu dengan penyakitnya


III
-   Memberi support dan penjelasan tentang penyakit klien
Klien tampak tenang

09.10
I
-   Mengkaji keadaan umum dan tanda-tanda vital
Keadaan umum baik
TD : 130/90 mmHg
N : 84 x/menit

09.15
I
-   Memberikan salep kamyein pada telinga yang sakit
Klien kooperatif


III
-   Mengevaluasi perasaan klien setelah tindakan

Klien nampak senang dan rileks



V.    EVALUASI

Dx
Hari, Tgl/jam
Evaluasi
Ttd
I
Senin,
11-01-2016
10.00
S :    
O : Nampak telinga kanan otore berkurang, warna kekuning-kuningan
A : Masalah belum teratasi
P :   Intervensi dipertahankan :
-    Lakukan pemeriksaan dan irigasi telinga
-    Kaji keadaan umum dan tanda-tanda vital
-    Kolaborasi dalam pemberian antibiotik

II
Senin,
11-01-2016
10.20
S :   Klien mengatakan pendengaran masih terganggu
O :   Klien nampak masih masih bertanya jika ditanya
A : Masalah belum teratasi
P :   Intervensi dipertahankan
-    Lakukan pemeriksaan telinga
-    Bantu dalam komunikasi dengan orang lain

III
Senin
11-01-2016
10.45
S :   Klien mengatakan bisa menerima keadaannya sekarang ini
O : Klien nampak menerima keadaanya sekarang
       Klien nampak tenang
A : Masalah gangguan harga diri rendah teratasi
P :   Hentikan intervensi











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membran timpani yang menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi dari membrane timpani. OMSK ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2 bulan dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah dapat terus menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental, bening atau berupa nanah.
B.     Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkanpembaca mampu memperluas wawasanya tentang kasus perforasi membran tympani.




















DAFTAR PUSTAKA

Djaafar, Z.A. 2004. Kelainan Telinga Tengah. Dalam E.A. Soepardi dan N. Iskandar, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga – Hidung – Tenggorok - Kepala – Leher. Edisi V Cetakan IV. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
 Jackler, R.K.; Kaplan, M.J. 2002. Ear, Nose, & Throat. Dalam L.M. Tierney, Jr., S.J. McPhee, dan M.A. Papadakis; Current Medical Diagnosis & Treatment 2002. San Fransisco: Lange Medical Books / McGraw-Hill.
Jain, A.; Knight, J.R. 2003. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Surgical Treatment. www.emedicine.com: situs internet.
Jones, M.; Wilson, L. 2004. Otitis Media. www.emedicine.com: situs internet.
Parry, D.; Roland, P.S. 2005. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Medical Treatment. www.emedicine.com: situs internet.